HUBUNGAN BUDAYA DENGAN PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR
Abstract
Salah satu permasalahan utama dalam perawatan luka perineum adalah risiko infeksi. Luka perineum yang belum sembuh dengan baik atau terkena kuman dapat mengakibatkan infeksi, yang dapat menyebabkan rasa sakit, pembengkakan, dan komplikasi serius jika tidak diobati. Di Wilayah Kerja Puskesmas Krueng Barona Jaya masih terdapat 27,5% dari 40 ibu nifas yang belum sembuh, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan budaya dengan penyembuhan luka perineum di Wilayah Kerja Puskesmas Krueng Barona Jaya. Jenis penelitian adalah analitik dengan desain cross sectional study. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh ibu nifas 3-10 hari di Wilayah Kerja Puskesmas Krueng Barona Jaya dari bulan Januari sampai dengan Juli 2023 yaitu 40 orang. Dalam penelitian ini seluruh populasi dijadikan sampel atau total sampling yaitu 40 orang. Pengumpulan data mengggunakan data primer yang dianalisis dengan univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan budaya Budaya (p=0,002<0,05) dengan Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Krueng Barona Jaya Aceh Besar. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa penyembuhan luka perineum dipengaruhi oleh budaya, untuk itu diharapkan kepada petugas kesehatan di Puskesmas Krueng Barona Jaya dapat meningkatkan sosialisasi dan edukasi tentang faktor yang berhubungan dengan penyembuhan luka perineum
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Aceh Medika oleh LPPM Universitas Abulyatama disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.
Berdasarkan ciptaan pada http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/acehmedika.